*TIDAK ADA KATA TERLAMBAT*

Bismillah
Atas Ijin Allah subhanahu wa ta’ala, pembagian buki iqro bagi majelis Qur’an kaum ibu pada hari sabtu 18 April 2017 dan Ahad, 19 April 2017 di salurkan untuk Majelis Qur’an kaum ibu di Rumah Peduli Yatim Dhuafa Bogor.

Dibawah asuhan Hafizhoh Ustadzah Ummu Aisyah mendidik puluhan kaum ibu yang terdiri unsur masyarakat desa sukamantri yang masih awam terhadap al qur’an, dimana masyarakat mengetahui al Qur’an hanya dari pendengaran saja tanpa mengetahui huruf.

Rumah Peduli Yatim Dhuafa Bogor membuka majelis Qur’an untuk kaum ibu masyarakat dalam rangka mendidik untuk ke arah yang lebih baik serta mendakwahkan sunnah untuk masyarakat kaki gunung salak ini.

*SEMANGAT MEREKA MASYA ALLAH*

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT..!!

Dari Aisyah radhiallahu ‘anhu, katanya: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

”Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala. ”(Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Subhanallah…Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

Saudaraku,
Ketika kita dihadapkan pada peluang belajar Al Qur’an, sering muncul gangguan-gangguan yang akhirnya membuat kita mundur dan menunda-nunda peluang tersebut.

Dan mungkin selalu ada saja alasan yang seakan masuk akal, sehingga kita tidak lagi merasa bersalah ketika mengabaikan tugas yang sangat penting ini.

Akankah kita kalah semangat terhadap para orang tua di rumah peduli yatim dhuafa bogor?

Tua bukanlah alasan bahwa kita sudah terlambat dalam belajar. Masa-masa keemasan kita sudah lewat.

Padahal tahukah kita, bahwa Rasulullah mulai menghafal Al Qur’an di usia 41 tahun?

Tahukah kita bahwa rata-rata usia para sahabat ketika mulai belajar Al Qur’an adalah 30 tahun?

Di antara mereka bahkan ada yang mantan perampok, pembunuh, pemerkosa atau pelacur, sementara mereka juga adalah kaum buta huruf?

Allahlah yang telah menutup dosa-dosa mereka dengan maghfirohNya.

Kemuliaan dan keberkahan akan lahir berkat perjuangan mereka sendiri. Allah berfirman,

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka mau merubah diri mereka sendiri.

Ada pepatah mengatakan,

*Belajar di masa kecil seperti mengukir di atas batu, sementara belajar di masa tua seperti mengukir di atas air*

Kemauan yang kuat akan membekukan air menjadi es. Kerja keras akan menjadikannya karya yang indah. Dan kontinyuitas akan menjaganya sepanjang usia kita. Jadi, masihkah alasan itu kita pergunakan?

*Terima Kasih bagi para Muhsinin*

Atas ijin Allah keberlangsungan pendidikan dakwah di setiap rumah peduli yatim dhuafa kami tak terlepas dari indahnya kolaborasi.

Yaa…
Jazaakumullahu khairan para donatur dan relawan, yang telah mewujudkan atas karunia Allah melalui tangan-tangan penebar kebaikan anda semua.

Barakallahufik atas keterlibatan kita untuk merubah, jangan berdiam diri jika gerakan anda bermanfaat pada banya orang sebab perubahan itu dijemput bukan di tunggu.

*Bantu WAKAF*

PEDULI YATIM DHUAFA Saat ini membuka program wakaf karpet masjid dan ranjang asrama, untuk ma’had al islam cileunyi Bandung.

A. Karpet Masjid 5_6 baris lagi

B. 12 ranjang asrama

Sebuah list pesantren kamu yang berorientasi pada pendidikan non profit(sosial), yuuk bantu wakaf dengan cara menyalurkan donasi ke

REKENING PEDULI YATIM
Bank Mu’amalat
457.000.1478
a.n Yayasan Bina Yatim Dhu’afa
Kode Bank (147)

Konfirmasi Transfer =
0898 8192958 (sopiyan)
0812 12472633 (Restiana)
0856 7089849 (Zee)
0899 985 1212 (cherry)

Atau Donasi Barang barangkali langsung menyerahkan karpet masjid / donasi barang silahkan infokan ke 0898 819 2958.

Jazaakumullahu khairan

 

 

Comments are closed.