Dear (Kak) Baim Wong, jangan sedih…
Repost Ustadz @muflihsafitraofficial
.
Dear Baim Wong, jangan sedih…
Beberapa hari ini selalu lewat berita orang menghujat Mas Baim yang mendaftarkan gelaran fashion show jalanan “Citayam Fashion Week” ke HAKI dengan framing milik orang miskin dirampas orang kaya. Awalnya berita hujatannya tidak saya perhatikan. Tapi saat baca Mas Baim kecewa karena ‘niat baik’ Mas Baim dicemooh masyarakat, yang cemoohan itu diperkuat dengan ‘nasehat’ (sindiran) Pak Ridwan Kamil & Pak Ahmad Sahroni, saya jadi terpanggil untuk menyampaikan pesan ini.
Dear Baim,
Hapus air mata & sakit hati Mas Baim.
Tataplah langit & coba rasakan syukur & bahagia, bahwa Allah mungkin masih sayang kepada Mas Baim dengan menyelamatkan Mas Baim dari dosa jariyah.
Mempatenkan nama CFW ke HAKI dan melestarikannya, sama dengan melestarikan budaya pakaian yang mengumbar (pamer) aurat, pakaian tasyabbuh dengan orang kuffar, usaha normalisasi L68TQ oleh sebagian visitornya, ya minimal budaya merampas hak pengguna jalan dan ketertiban umum.
Mas Baim sedih dikatakan merampas hak mereka. Bagi saya bukan Mas Baim yang merampas hak orang, tapi orang lain yang merampas hak masyarakat luas yang menginginkan ketertiban penggunaan jalan.
Jangan sedih! Justru Alhamdulillah! Mas Baim selamat dari dosa jariyah merampas hak Allah dan RasulNya untuk ditaati dalam hal adab pakaian seorang muslim.
Bayangkan kalau Mas Baim jadi pemegang hak patennya. Setiap udel, ketiak, paha, betis, rambut, dan semua bagian aurat wanita (dan pria) terumbar di sana, Mas Baim pengoleksi dosanya. Semakin banyak ‘kucing jalan’ di atas garis zebra, semakin banyak dosa Mas Baim. Ya tak?
Alhamdulillah masih selamat.
Pujilah Allah. Hikmah setiap takdir-Nya tiada bandingnya.
(Muflih Safitra | Balikpapan)
Cc: Pak @ridwankamil & Pak @ahmadsahroni88
@baimwong
__________
Satu lagi pelajaran: begitulah jika kita mencoba mengambil hati manusia. Mesti ada kecewanya. Jika kita ibadah hanya untuk Allah, niscaya hati lapang tanpa penyesalan.
.