Tadi siang, ana ikut menyimak taushiyah tiga ustadz sunnah sesepuh di negeri ini; Al Ustadz Abu Nida’, Al Ustadz Asmuji, dan Al Ustadz Aunur Rafiq Ghufran. Ketiga sahabat itu bisa ketemuan hari ini merajut persahabatan mereka, dulu mereka pernah sama2 mengenyam pendidikan di Universitas Ibnu Su’ud, Riyadh Saudi Arabia tahun 80 an.
Tiga sahabat yang merupakan anak didik Muh. Nashir (Dewan Dakwah Indonesia) ketika dikirim ke pelosok Kalimantan untuk berdakwah.
Walau singkat penuturan mereka, namun ada beberapa point yang menurut ana sangat penting menjadi pelajaran bagi generasi saat ini:
1. Keikhlasan
Hal yang menonjol dan terasa dari penuturan para sesepuh adalah keikhlasan dan ketulusan dalam menuntut ilmu, beramal dan berdakwah.
Ini point yang sangat penting sekali, kita yg masih muda saat ini mungkin saja lebih banyak pengetahuan ilmunya, tapi kita perlu belajar keikhlasan dan ketulusan dari sesepuh kita.
Kami seakan terasa tertampar tatkala Ustadz Abu Nida’ mengatakan: ”Dulu tatkala kita dikirim berdakwah ke Kalimantan, kami hidup seadanya seperti masyarakat sekitar di sana, tanpa digaji. Bandingkan sekarang, setiap kali ustadz mau ngajar di Pondok, yang dia tanyakan dulu adalah berapa gajinya kalau saya ngajar nanti? “!!!!
2. Perjuangan dan Pengorbanan
Perjuangan dan pengorbanan para sesepuh kita sangat luar biasa dan patut dicontoh oleh generasi milenial sekarang. Kita sekarang belajar dan mondok sudah enak sekali, makan tinggal makan walaupun bayar spp belakangan, dimasakin lagi, jauh dengan mereka dulu yang mondok dengan seadanya, kadang makan kerak nasi saja, masaknya sendiri pula, jika bekal habis maka pulang cari duit dulu untuk bisa kembali belajar.
3. Adab dan Akhlak
Mereka mengajarkan adab dan akhlak yang indah kepada kita, saling menghormati, saling mengunjungi sesama sahabat dakwah, saling memuji, terkadang diselingi dengan canda yang wajar, tawadhu, kesederhanaan dan lain sebagainya.
Inilah yang mereka selalu tekankan agar memperhatikan akhlak dan adab kepada para guru ngaji kita walau kita sudah menyandang gelar doktor sekalipun, karena keberkahan bersama senior kalian dalam ilmu dan usia.
Ini sedikit coretan yang bisa ana tuangkan. Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kita.
Di tulis oleh ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *